kisah 22 pertanyaan pendeta

Aku akan mengajukan kepada Anda 22 pertanyaan dan Anda harus menjawabnya dengan tepat." kata sang Pendeta mendengar kesanggupan Pemuda tersebut. "Silahkan !" jawab sang Pemuda sambil tersenyum. Sang pendeta pun mulai bertanya, "Sebutkan . 1. Satu yang tiada duanya?. 2. Dua yang tiada tiganya? 3. Tiga yang tiada empatnya? 4. DrMustafa Murad -Guru besar universitas Al Azhar- menyatakan bahwa kisah-kisah dalam bukunya Qashashush Shaalihiin adalah kisah nyata. Kisah pendeta masuk Islam ini terjadi pada abad ketiga hijriyah. Abu Yazid Al Bastami yang dimaksud dalam kisah ini lahir pada 188 H dan wafat pada 261 H. Abu Yazid lahir di Bustam, bagian timur laut Persia, sehingga disebut Al Bustami atau Al Bastami. Inikisah nyata seorang pemuda Arab yang menimba ilmu di Amerika rabu, 22 Februari 2006 silam. Ada seorang pemuda arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah berupa pendidikan agama Islam, bahkan ia mampu mendalaminya. Selain belajar, ia juga seorang juru dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia berkenalan dengan sa kisahseorang pemuda muslim yang menjawab 22 pertanyaan aneh dari pendeta. A Thread 22pertanyaan vs 1 pertanyaan Kisah Nyata Seorang Pemuda Arab Yang Menimba Ilmu Di Amerika Pemuda ini berkata, "Apakah kunci surga itu?" mendengar pertanyaan itu lidah sang pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyem-bunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Wie Kann Ich Einen Mann Kennenlernen. Sebuah kisah nyata yang terjadi di negeri Paman Sam. Patut kita ambil hikmahnya. Silahkan menyimak kisahnya. Semoga Allah mengijinkan kita menjadi Pemuda seperti yang terdapat dalam kisah ini, Amiiin….. Ada seorang Pemuda Arab yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya di Amerika. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah untuk mendalami Agama Islam dan mempelajarinya. Selain belajar, ia juga merupakan seorang Juru Dakwah Islam. Ketika berada di Amerika, ia pernah berkenalan dengan seseorang yang beragama Nasrani. Hubungan mereka sangat akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah untuk masuk Islam. Pada suatu hari, mereka berdua berjalan – jalan di sebuah perkampungan yang ada di Amerika. Dan kebetulan pada saat itu, mereka melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya yang Nasrani itu meminta agar ia juga turut masuk ke dalam gereja tersebut. Semula ia sangat keberatan, namun karena temannya terus mendesak dan memintanya agar ikut memasuki gereja tersebut, akhirnya Pemuda Muslim itupun memenuhi permintaan temannya tersebut dan ikut masuk ke dalam gereja. Pemuda tersebut duduk di salah satu bangku dengan hening. Sebagaimana kebiasaan mereka ketika Pendeta memasuki gereja adalah mereka serentak berdiri untuk memberikan hormat dan kemudian kembali duduk. Di saat itu si Pendeta agak terbelalak dan terkejut ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Pemuda Arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu sekali lagi, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Begitu seterusnya sampai berkali – kali, namun Pemuda tersebut tetap diam dan tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya Pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Setelah sang Pendeta berbicara seperti itu, barulah Pemuda tersebut bangkit dari duduknya dan beranjak keluar. Di ambang pintu, Pemuda Muslim tersebut berbalik dan bertanya kepada sang Pendeta, “Bagaimana anda mengetahui bahwa saya adalah seorang muslim ?” “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Jawab sang Pendeta. Kemudian sang Pemuda itupun berbalik menuju pintu keluar dan berjalan dengan tenang. Namun sang Pendeta melihat kesempatan itu. Ia ingin memanfaatkan keberadaan Pemuda Muslim di gerejanya ini untuk mengokohkan markasnya tersebut, yaitu dengan mengajaknya berdebat dan memojokkannya dengan beberapa pertanyaan yang menjebak. Pemuda Muslim itupun terdiam dan berpikir sejenak sambil menimbang – nimbang tantangan yang diajukan oleh sang Pendeta. Setelah menimbang – nimbang, akhirnya ia pun menerima tantangan debat tersebut. “Aku akan mengajukan kepada Anda 22 pertanyaan dan Anda harus menjawabnya dengan tepat.” kata sang Pendeta mendengar kesanggupan Pemuda tersebut. “Silahkan !” jawab sang Pemuda sambil tersenyum. Sang pendeta pun mulai bertanya, “Sebutkan …. 1. Satu yang tiada duanya,. 2. Dua yang tiada tiganya,. 3. Tiga yang tiada empatnya,. 4. Empat yang tiada limanya,. 5. Lima yang tiada enamnya,. 6. Enam yang tiada tujuhnya,. 7. Tujuh yang tiada delapannya,. 8. Delapan yang tiada sembilannya,. 9. Sembilan yang tiada sepuluhnya,. 10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,. 11. Sebelas yang tiada dua belasnya,. 12. Dua belas yang tiada tiga belasnya,. 13. Tiga belas yang tiada empat belasnya,. 14. Sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh ! 15. Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya ? 16. Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga ? 17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya ? 18. Sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu ! 19. Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api ? 20. Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu ? 21. Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar ! 22. Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari ?” Mendengar pertanyaan tersebut, Pemuda Muslim itu tersenyum dengan senyuman yang mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia menjawab, “ 1. Satu yang tiada duanya adalah Allah SWT. 2. Dua yang tiada tiganya adalah malam dan siang. Allah SWT berfirman, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda kebesaran kami.” Al-Isra’ 12. 3. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir merusak kapal yang ditumpanginya, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh. 4. Empat yang tiada limanya adalah Kitab – Kitab yang diturunkan oleh Allah SWT, yaitu Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an. 5. Lima yang tiada enamnya adalah shalat lima waktu. 6. Enam yang tiada tujuhnya adalah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk. 7. Tujuh yang tiada delapannya adalah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” Al-Mulk 3. 8. Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy Ar Rahman. Allah SWT berfirman, “Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arsy Rabbmu di atas kepala mereka.” Al-Haqqah 17. 9. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang. 10. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” Al-An’am 160. 11. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf. 12. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, “Dan ingatlah ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air.” Al-Baqarah 60. 13. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya. 14. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT berfirman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” At-Takwir 18. 15. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus. 16. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, ”Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ”Tak ada cercaaan terhadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Surat Yusuf, Juz 13 17. Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” Luqman 19. 18. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim. 19. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” Al-Anbiya’ 69. 20. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah Abrahah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashhabul Kahfi penghuni gua. 21. Sesuatu yang diciptakan oleh Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” Yusuf 28. 22. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting dan setiap ranting mempunyai 30 daun, kemudian setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari. Mendengar jawaban sang Pemuda tersebut, Pendeta dan para hadirin merasa takjub. Kemudian Pemuda tersebut meminta pamit dan beranjak hendak pergi. Namun setelah berjalan beberapa langkah, ia mengurungkan niatnya dan membalikkan badan menatap sang Pendeta. “Bolehkah aku mengajukan satu pertanyaan kepadamu ?” tanya sang Pemuda Muslim. “Silahkan,” jawab sang Pendeta menyetujui. Sang Pemuda diam sejenak, kemudian berkata, “Apakah kunci Surga itu ?” Mendengar pertanyaan itu, lidah sang Pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus bersorak-sorak mendesaknya agar ia menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak. “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepada Pemuda tersebut dan semuanya ia jawab dengan tepat. Sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan, namun anda tidak mampu menjawabnya ??“ teriak salah seorang hadirin. Pendeta tersebut berkata, “Sungguh, aku mengetahui dengan baik jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian akan marah jika aku menjawabnya.“ “Kami menjamin keselamatan anda.” jawab mereka serentak. Sang Pendeta mengambil nafas sejenak dan menghembuskannya kembali sambil berkata, “Jawabannya ialah Asyhadu an laailaahaillallaah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.” Mendengar jawaban itu keluar dari mulut sang Pendeta, akhirnya para hadirin yang sedang hadir di gereja tersebut mengucapkan syahadat secara serentak dan akhirnya pun mereka masuk Agama Islam. Allahu Akbar !! Sungguh Allah telah menganugerahkan hidayah, kebaikan dan menunjuki mereka kepada Islam melalui tangan seorang Pemuda Muslim yang bertakwa. Subhanallah…!! Tentu saja,, semua hal yang terjadi di atas adalah dengan ilmu. Bukan hanya sebuah karangan saja. Sekarang pertanyaannya adalah, Kapankah peran kita akan dimulai..??? Pagi itu, sang pendeta telah berdiri untuk memberikan khotbah. Namun, melihat ada seorang pemuda yang memiliki tanda khusus hadir di gerejanya, sang pendeta menahan khotbahnya. “Aku tidak akan memberikan khotbah kepada kalian, karena diantara kalian ada umatnya Muhammad,” kalimat pertama pendeta itu bagaikan petir di siang bolong. Sebagian jemaat gereja melihat kanan dan kiri, siapa orang yang dimaksud pendeta. “Bagaimana pendeta mengetahuinya?” tanya seorang jema’at. “Karena umat Muhammad memiliki tanda khusus di jidatnya, yakni bekas sujud” Sang pemuda yang dimaksud kemudian berdiri hendak pergi. Namun, tantangan sang pendeta membuat langkahnya terhenti. “Wahai orang muslim, aku akan bertanya kepadamu. Jika kamu bisa menjawab pertanyaanku maka aku akan masuk Islam; Pertanyaan pertama Siapakah yang satu dan tidak ada duanya? Pertanyaan kedua Apa sesuatu yang dua dan tidak ada ketiganya? Pertanyaan ketiga Apa sesuatu yang tiga dan tidak ada keempatnya? Pertanyaan keempat Apa sesuatu yang empat dan tidak ada kelimanya? Pertanyaan kelima Apa sesuatu yang lima dan tidak ada keenamnya? Pertanyaan keenam Apa sesuatu yang enam dan tidak ada ketujuhnya? Pertanyaan ketujuh Apa sesuatu yang tujuh dan tidak ada kedelapannya? Pertanyaan kedelapan Apa sesuatu yang delapan dan tidak ada kesembilannya? Pertanyaan kesembilan Apa sesuatu yang sembilan dan tidak ada kesepuluhnya? Pertanyaan kesepuluh Apa sesuatu yang sepuluh dan tidak ada kesebelasnya? Pertanyaan kesebelas Apa sesuatu yang sebelas dan tidak ada kedua belasnya? Pertanyaan kedua belas Apa sesuatu yang dua belas dan tidak ada ketiga belasnya? Pertanyaan ketiga belas Apa sesuatu yang tiga belas dan tidak ada keempat belasnya? Pertanyaan keempat belas Siapakah makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah mencelanya? Pertanyaan kelima belas Siapakah makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah menganggapnya besar? Pertanyaan keenam belas Apa sesuatu yang bisa bernafas padahal tidak memiliki ruh? Pertanyaan ketujuh belas Siapakah orang yang dapat berjalan di dalam kuburnya? Pertanyaan kedelapan belas Pohon apakah yang terdiri dari 12 dahan, setiap dahannya terdiri dari 30 daun, dan setiap daunnya terdiri dari lima buah? Pertanyaan kesembilan belas Apa kunci surga?” Pemuda yang di malam harinya bermimpi didatangi seseorang yang menyuruhnya pergi ke gereja untuk membela Nabi itu kemudian menjawab pertanyaan sang pendeta. “Jawaban pertanyaan pertama Dzat yang satu dan tidak ada duanya adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jwaban pertanyaan kedua sesuatu yang dua dan tidak ada ketiganya adalah siang dan malam, sebagaimana firman Allah Kami menjadikan siang dan malam sebagai dua tanda’ QS. Al Isra’ 12 Jawaban pertanyaan ketiga sesuatu yang tiga dan tidak ada keempatnya adalah pertanyaan Nabi Musa kepada tukang sayur. Jawaban pertanyaan keempat sesuatu yang empat dan tidak ada kelimanya adalah kitab samawi. Yakni Zabur, Taurat, Injil dan Al Qur’an. Jawaban pertanyaan kelima sesuatu yang lima dan tidak ada keenamnya adalah shalat lima waktu. Jawaban pertanyaan keenam sesuatu yang enam dan tidak ada ketujuhnya adalah masa Allah menciptakan langit dan bumi. Sebagaimana firmanNya Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan’ QS. Qaf 38” Tiba-tiba sang pendeta menyela, “Mengapa Tuhanmu berkata dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan’?” “Karena orang Yahudi berkeyanikan bahwa Allah menciptakan langit, bumi dan isinya selama enam hari. Kemudian Allah kelelahan dan beristirahat di hari yang ketujuh. Oleh karena itu Allah berfirman dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan’ Jawaban pertanyaan ketujuh sesuatu yang tujuh dan tidak ada kedelapannya adalah langit. Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah menciptakan tujuh langit yang bertingkat-tingkat? QS. Nuh 15 Jawaban pertanyaan kedelapan sesuatu yang delapan dan tidak ada kesembilannya adalah mereka yang memikul arsy. Sebagaimana firman Allah, Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit, dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung Arsy Tuhanmu di atas kepala mereka’ QS. Al Haqqah 17 Jawaban pertanyaan kesembilan sesuatu yang sembilan dan tidak ada kesepuluhnya adalah mukjizat Nabi Musa. Sebagaimana firman Allah ’Dan sesungguhnya Kami telah memberikan sembilan mukjizat yang nyata kepada Musa’ QS. Al Isra’ 101 Jawaban pertanyaan kesepuluh sesuatu yang sepuluh dan tidak ada kesebelasnya adalah pahala orang yang melakukan kebaikan. Dia akan mendapatkan sepuluh kebaikan. Jawaban kesebelas sesuatu yang sebelas dan tidak ada kedua belasnya adalah saudara-saudara Nabi Musa. Jawaban pertanyaan kedua belas sesuatu yang dua belas dan tidak ada ketiga belasnya adalah terpecahnya batu. Jawaban pertanyaan ketiga belas sesuatu yang tiga belas dan tidak ada keempat belasnya adalah saudara-saudara Nabi Yusuf dan kedua orang tuanya. Jawaban pertanyaan keempat belas makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah mencelanya adalah suara keledai. ’Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai’ QS. Luqman 19 Jawaban pertanyaan kelima belas makhluk yang diciptakan Allah, tetapi Allah menyebutnya besar adalah tipu daya wanita. Sesungguhnya tipu daya kamu adalah besar’ QS. Yusuf 28 Jawaban pertanyaan keenam belas sesuatu yang bisa bernafas padahal tidak memiliki ruh adalah waktu Subuh. ’Dan demi Subuh apabila fajarnya mulai bernafas’ QS. At Takwir 18 Jawaban pertanyaan ketujuh belas orang yang dapat berjalan di dalam kuburnya adalah Nabi Yunus ketika berada di dalam perut ikan. Jawaban pertanyaan kedelapan belas Pohon yang terdiri dari 12 dahan, setiap dahannya terdiri dari 30 daun, dan setiap daunnya terdiri dari lima buah adalah tahun. Setahun ada 12 bulan. Sebulan ada 30 hari. Sehari ada lima waktu shalat. Jawaban pertanyaan kesembilan belas kunci surga adalah Laa ilaaha illallah, Muhammad rasulullah. Mendengar jawaban ini, sang pendeta kemudian masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Kemudian para jemaatnya juga masuk Islam di hari itu juga, di gereja yang sama. Dan nama pemuda yang menjadi perantara keislaman mereka adalah Abu Yazid Bastami. [Sumber Qashashush Shaalihiin, karya Guru Besar Universitas Al Azhar Dr Mustafa Murad] Dr Mustafa Murad -Guru besar universitas Al Azhar- menyatakan bahwa kisah-kisah dalam bukunya Qashashush Shaalihiin adalah kisah nyata. Kisah pendeta masuk Islam ini terjadi pada abad ketiga hijriyah. Abu Yazid Al Bastami yang dimaksud dalam kisah ini lahir pada 188 H dan wafat pada 261 H. Abu Yazid lahir di Bustam, bagian timur laut Persia, sehingga disebut Al Bustami atau Al Bastami. Beliaulah tokoh sufi yang terkenal dengan nasehatnya "Jika kalian melihat seseorang sanggup melakukan pekerjaan-pekerjaan ajaib, walaupun ia sanggup terbang ke udara, maka janganlah kalian tertipu sebelum melihat bagaimana ia mengikuti Nabi dan menjaga batas-batas syari`at". 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID GRH-akZxzOiF25gpVMC-vJc7jqy_PX-FaXfau_ddWyNt8Q6N34bo_A== Ada seorang Pemuda Muslim yang baru saja menyelesaikan bangku kuliahnya. Pemuda ini adalah salah seorang yang diberi nikmat oleh Allah untuk mendalami Agama Islam dan mempelajarinya. Selain belajar, ia juga merupakan seorang Juru Dakwah Islam. Ketika sedang kuliah, ia pernah berkenalan dengan seseorang yang beragama Nasrani. Hubungan mereka sangat akrab, dengan harapan semoga Allah SWT memberinya hidayah untuk masuk Islam. Pada suatu hari, mereka berdua berjalan - jalan di sebuah perkampungan. Dan kebetulan pada saat itu, mereka melintas di dekat sebuah gereja yang terdapat di kampung tersebut. Temannya yang Nasrani itu meminta agar ia juga turut masuk ke dalam gereja tersebut. Semula ia sangat keberatan, namun karena temannya terus mendesak dan memintanya agar ikut memasuki gereja tersebut, akhirnya Pemuda Muslim itupun memenuhi permintaan temannya tersebut dan ikut masuk ke dalam gereja. Pemuda tersebut duduk di salah satu bangku dengan hening. Sebagaimana kebiasaan mereka ketika Pendeta memasuki gereja adalah mereka serentak berdiri untuk memberikan hormat dan kemudian kembali duduk. Di saat itu si Pendeta agak terbelalak dan terkejut ketika melihat kepada para hadirin dan berkata, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Pemuda Muslim itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu sekali lagi, “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku harap ia keluar dari sini.” Begitu seterusnya sampai berkali – kali, namun Pemuda tersebut tetap diam dan tidak bergeming dari tempatnya. Hingga akhirnya Pendeta itu berkata, “Aku minta ia keluar dari sini dan aku menjamin keselamatannya.” Setelah sang Pendeta berbicara seperti itu, barulah Pemuda tersebut bangkit dari duduknya dan beranjak keluar. Di ambang pintu, Pemuda Muslim tersebut berbalik dan bertanya kepada sang Pendeta, “Bagaimana anda mengetahui bahwa saya adalah seorang muslim ?” “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.” Jawab sang Pendeta. Kemudian sang Pemuda itupun berbalik menuju pintu keluar dan berjalan dengan tenang. Namun sang Pendeta melihat kesempatan itu. Ia ingin memanfaatkan keberadaan Pemuda Muslim di gerejanya ini untuk mengokohkan markasnya tersebut, yaitu dengan mengajaknya berdebat dan memojokkannya dengan beberapa pertanyaan yang menjebak. Pemuda Muslim itupun terdiam dan berpikir sejenak sambil menimbang - nimbang tantangan yang diajukan oleh sang Pendeta. Setelah menimbang – nimbang, akhirnya ia pun menerima tantangan debat tersebut. “Aku akan mengajukan kepada Anda 22 pertanyaan dan Anda harus menjawabnya dengan tepat.” kata sang Pendeta mendengar kesanggupan Pemuda tersebut. “Silahkan !” jawab sang Pemuda sambil tersenyum. Sang pendeta pun mulai bertanya, “Sebutkan …. Satu yang tiada duanya,. Dua yang tiada tiganya,. Tiga yang tiada empatnya,. Empat yang tiada limanya,. Lima yang tiada enamnya,. Enam yang tiada tujuhnya,. Tujuh yang tiada delapannya,. Delapan yang tiada sembilannya,. Sembilan yang tiada sepuluhnya,. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh,. Sebelas yang tiada dua belasnya,. Dua belas yang tiada tiga belasnya,. Tiga belas yang tiada empat belasnya,. Sesuatu yang dapat bernafas namun tidak mempunyai ruh ! Apa yang dimaksud dengan kuburan berjalan membawa isinya ? Siapakah yang berdusta namun masuk ke dalam surga ? Sesuatu yang diciptakan Allah namun Dia tidak menyukainya ? Sesuatu yang diciptakan Allah dengan tanpa ayah dan ibu ! Siapakah yang tercipta dari api, siapakah yang diadzab dengan api dan siapakah yang terpelihara dari api ? Siapakah yang tercipta dari batu, siapakah yang diadzab dengan batu dan siapakah yang terpelihara dari batu ? Sesuatu yang diciptakan Allah dan dianggap besar ! Pohon apakah yang mempunyai 12 ranting, setiap ranting mempunyai 30 daun, setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah naungan dan dua di bawah sinaran matahari ?” Mendengar pertanyaan tersebut, Pemuda Muslim itu tersenyum dengan senyuman yang mengandung keyakinan kepada Allah. Setelah membaca basmalah ia menjawab, “ Satu yang tiada duanya adalah Allah SWT. Dua yang tiada tiganya adalah malam dan siang. Allah SWT berfirman, “Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda kebesaran kami.” Al-Isra’ 12. Tiga yang tiada empatnya adalah kekhilafan yang dilakukan Nabi Musa ketika Khidir merusak kapal yang ditumpanginya, membunuh seorang anak kecil dan ketika menegakkan kembali dinding yang hampir roboh. Empat yang tiada limanya adalah Kitab – Kitab yang diturunkan oleh Allah SWT, yaitu Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an. Lima yang tiada enamnya adalah shalat lima waktu. Enam yang tiada tujuhnya adalah jumlah hari ketika Allah SWT menciptakan makhluk. Tujuh yang tiada delapannya adalah langit yang tujuh lapis. Allah SWT berfirman, “Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Rabb Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang.” Al-Mulk 3. Delapan yang tiada sembilannya ialah Malaikat pemikul Arsy Ar Rahman. Allah SWT berfirman, “Dan malaikat-malaikat berada di penjuru-penjuru langit. Dan pada hari itu delapan orang malaikat menjunjung Arsy Rabbmu di atas kepala mereka.” Al-Haqqah 17. Sembilan yang tiada sepuluhnya adalah mu’jizat yang diberikan kepada Nabi Musa tongkat, tangan yang bercahaya, angin topan, musim paceklik, katak, darah, kutu dan belalang. Sesuatu yang tidak lebih dari sepuluh ialah kebaikan. Allah SWT berfirman, “Barangsiapa yang berbuat kebaikan maka untuknya sepuluh kali lipat.” Al-An’am 160. Sebelas yang tiada dua belasnya ialah jumlah saudara-saudara Yusuf. Dua belas yang tiada tiga belasnya ialah mu’jizat Nabi Musa yang terdapat dalam firman Allah, “Dan ingatlah ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman, Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah dari padanya dua belas mata air.” Al-Baqarah 60. Tiga belas yang tiada empat belasnya ialah jumlah saudara Yusuf ditambah dengan ayah dan ibunya. Adapun sesuatu yang bernafas namun tidak mempunyai ruh adalah waktu Shubuh. Allah SWT berfirman, “Dan waktu subuh apabila fajarnya mulai menyingsing.” At-Takwir 18. Kuburan yang membawa isinya adalah ikan yang menelan Nabi Yunus. Mereka yang berdusta namun masuk ke dalam surga adalah saudara-saudara Yusuf, yakni ketika mereka berkata kepada ayahnya, ”Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala.” Setelah kedustaan terungkap, Yusuf berkata kepada mereka, ”Tak ada cercaaan terhadap kalian.” Dan ayah mereka Ya’qub berkata, “Aku akan memohonkan ampun bagimu kepada Rabbku. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Surat Yusuf, Juz 13 Sesuatu yang diciptakan Allah namun tidak Dia sukai adalah suara keledai. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya sejelek-jelek suara adalah suara keledai.” Luqman 19. Makhluk yang diciptakan Allah tanpa bapak dan ibu adalah Nabi Adam, Malaikat, Unta Nabi Shalih dan Kambing Nabi Ibrahim. Makhluk yang diciptakan dari api adalah Iblis, yang diadzab dengan api ialah Abu Jahal dan yang terpelihara dari api adalah Nabi Ibrahim. Allah SWT berfirman, “Wahai api dinginlah dan selamatkan Ibrahim.” Al-Anbiya’ 69. Makhluk yang terbuat dari batu adalah unta Nabi Shalih, yang diadzab dengan batu adalah tentara bergajah Abrahah dan yang terpelihara dari batu adalah Ashhabul Kahfi penghuni gua. Sesuatu yang diciptakan oleh Allah dan dianggap perkara besar adalah tipu daya wanita, sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya tipu daya kaum wanita itu sangatlah besar.” Yusuf 28. Adapun pohon yang memiliki 12 ranting dan setiap ranting mempunyai 30 daun, kemudian setiap daun mempunyai 5 buah, 3 di bawah teduhan dan dua di bawah sinaran matahari maknanya Pohon adalah tahun, ranting adalah bulan, daun adalah hari dan buahnya adalah shalat yang lima waktu, tiga dikerjakan di malam hari dan dua di siang hari. Mendengar jawaban sang Pemuda tersebut, Pendeta dan para hadirin merasa takjub. Kemudian Pemuda tersebut meminta pamit dan beranjak hendak pergi. Namun setelah berjalan beberapa langkah, ia mengurungkan niatnya dan membalikkan badan menatap sang Pendeta. “Bolehkah aku mengajukan satu pertanyaan kepadamu ?” tanya sang Pemuda Muslim. “Silahkan,” jawab sang Pendeta menyetujui. Sang Pemuda diam sejenak, kemudian berkata, “Apakah kunci Surga itu ?” Mendengar pertanyaan itu, lidah sang Pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya, namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus bersorak-sorak mendesaknya agar ia menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak. “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan kepada Pemuda tersebut dan semuanya ia jawab dengan tepat. Sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan, namun anda tidak mampu menjawabnya ??“ teriak salah seorang hadirin. Pendeta tersebut berkata, “Sungguh, aku mengetahui dengan baik jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian akan marah jika aku menjawabnya.“ “Kami menjamin keselamatan anda.” jawab mereka serentak. Sang Pendeta mengambil nafas sejenak dan menghembuskannya kembali sambil berkata, “Jawabannya ialah Asyhadu an laailaahaillallaah, wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.” Tentu saja,, semua hal yang terjadi di atas adalah dengan ilmu. Sekarang pertanyaannya adalah, Kapankah peran kita akan dimulai..??? 22Paulus berbicara kepada orang Yahudi221-22 1”Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah, apa yang hendak kukatakan kepadamu sebagai pembelaan diri.” 2Ketika orang banyak itu mendengar ia berbicara dalam bahasa Ibrani, makin tenanglah mereka. Ia berkata 3Kis. 534-39 Kis. 91-19a, 264-18 ”Aku adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan di kota ini; dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. 4Kis. 83 Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. 5Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. 6Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. 7Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? 8Jawabku Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. 9Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar. 10Maka kataku Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. 11Dan karena aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu, maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke Damsyik. 12Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang ada di situ. 13Ia datang berdiri di dekatku dan berkata Saulus, saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku melihat kembali dan menatap dia. 14Lalu katanya Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. 15Sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang kaulihat dan yang kaudengar. 16Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan! 17Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi. 18Aku melihat Dia, yang berkata kepadaku Lekaslah, segeralah tinggalkan Yerusalem, sebab mereka tidak akan menerima kesaksianmu tentang Aku. 19Jawabku Tuhan, mereka tahu, bahwa akulah yang pergi dari rumah ibadat yang satu ke rumah ibadat yang lain dan yang memasukkan mereka yang percaya kepada-Mu ke dalam penjara dan menyesah mereka. 20Kis. 758 Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya. 21Tetapi kata Tuhan kepadaku Pergilah, sebab Aku akan mengutus engkau jauh dari sini kepada bangsa-bangsa lain.” 22Rakyat mendengarkan Paulus sampai kepada perkataan itu; tetapi sesudah itu, mereka mulai berteriak, katanya ”Enyahkan orang ini dari muka bumi! Ia tidak layak hidup!”Di dalam markas2223-29 23Mereka terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara. 24Karena itu kepala pasukan memberi perintah untuk membawa Paulus ke markas dan menyuruh memeriksa dan menyesah dia, supaya dapat diketahui apa sebabnya orang banyak itu berteriak-teriak sedemikian terhadap dia. 25Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas ”Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?” 26Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya ”Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum.” 27Maka datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata ”Katakanlah, benarkah engkau warganegara Rum?” Jawab Paulus ”Benar.” 28Lalu kata kepala pasukan itu ”Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal.” Jawab Paulus ”Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku.” 29Maka mereka yang harus menyesah dia, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga takut, setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah orang di hadapan Mahkamah Agama2230–2311 30Namun kepala pasukan itu ingin mengetahui dengan teliti apa yang dituduhkan orang-orang Yahudi kepada Paulus. Karena itu pada keesokan harinya ia menyuruh mengambil Paulus dari penjara dan memerintahkan, supaya imam-imam kepala dan seluruh Mahkamah Agama berkumpul. Lalu ia membawa Paulus dari markas dan menghadapkannya kepada mereka. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru

kisah 22 pertanyaan pendeta