kisah sahabat nabi yang menggambarkan ukhuwah islamiah
REPUBLIKACO.ID, Waktu itu penduduk Palestina menyaksikan peristiwa luar biasa, dan tersiarlah berita ke sebagian besar negeri Islam tentang perlawanan berani yang dilancarkan Ubadah terhadap Muawiyah, sehingga menjadi contoh teladan bagi mereka.Bagaimana pun juga terkenalnya Muawiyah sebagai orang yang gigih dan ulet, tetapi sikap dan pendirian Uabadah itu tidak urung menyebabkan sesak nafas.
Wie Kann Ich Einen Mann Kennenlernen. Perbedaan suku, ras, bangsa, bahkan agama di Yatsrib tidak menjadi penghalang bagi Nabi Muhammad untuk membangun sebuah negara yang bersatu dan berdaulat, tapi justru menjadi kesempatan baginya dalam mempersatukan umat yang bahkan sempat terjebak dalam konflik saudara selama puluhan tahun. Inilah negara yang kemudian dikenal dengan Madinah. Bangsa yang bersatu di tengah kemajemukan rakyatnya ini mampu berdiri kokoh dengan semangat persaudaraan bangsa tanah airnya. Bagaimana kisahnya? Simak selengkapnya. Aus dan Khazraj Sebelum Rasulullah dan umat Muslim hijrah ke Madinah dan mendirikan negara baru di sana, terlebih dahulu Rasul membuat pribumi Yatsrib nama sebelum Madinah beriman. Dengan begitu, jika nanti sudah tiba saatnya hijrah, umat Muslim Makkah mendapat sambutan baik dari penduduk setempat. Salah satu upaya yang Nabi lakukan adalah mendamaikan suku Aus dan Khazraj yang terjebak dalam konflik saudara selama puluhan tahun. Hingga sekali waktu pada 620 M, enam orang dari suku Khazraj datang ke Makkah untuk menemui Rasulullah. Kedatangan mereka karena mendengar kabar bahwa pada tahun ini akan diutus nabi akhir zaman di Makkah. Setelah berhasil menemui Rasul, mereka akhirnya menyatakan masuk Islam. Selain karena percaya pada ajaran Nabi, harapan mereka Rasul bisa menyelesaikan konflik suku yang sudah cukup melelahkan. Safyurrahman al-Mubarakfuri, Rahiqul Makhtum, 2013 126-127 Enam orang ini adalah As’ad bin Zurarah dari Bani Bajjar, Auf bin al-Harits dari Bani Najjar, Rafi’ bin Malik dari Bani Zuraiq, Quthbah bin Amir dari Bani Salamah, Uqbah bin Amir dari Bani Ubai bin Ka’ab, dan Jabir bin Abdullah dari Bani Ubaid bin Ghanm. Sekembalinya ke Yatsrib mereka turut menyebarkan agama Islam dan berhasil mengajak sejumlah penduduk. Upaya enam orang ini membuahkan hasil. Pada tahun ke-11 kenabian, datang 11 penduduk Yatsrib ke Makkah untuk menemui Rasulullah dan berbai’at untuk masuk Islam. Peristiwa ini kemudian dikenal dengan Bai’at Aqabah Pertama. Seperti kelompok pertama dulu, sepulangnya ke kampung halaman mereka turut menyebarkan Islam. Selain itu Nabi juga secara khusus mengutus Mush’ab bin Umair ke sana sebagai duta yang ditugasi mengajarkan syari’at Islam. Safyurrahman al-Mubarakfuri 133-134 Dua tahun berikutnya atau bertepatan tahun ke-11 dari kenabian, datang 70 penduduk Yatsirb ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji sekaligus berbai’at kepada Rasulullah. Ini menunjukkan agama Islam berkembang pesat di Yatsrib sebelum Nabi dan umat Muslim hijrah. Kini Nabi tidak hanya berhasil merukunkan Aus dan Khazraj, tetapi juga membuat mereka memeluk Islam. Mereka inilah yang kelak disebut dengan Kaum Anshar. Safyurrahman al-Mubarakfuri 136 Muhajirin dan Anshar Setelah berhasil menebar benih-benih komunitas Muslim di Yatsrib, seiring dengan penindasan kaum Quraisy Makkah terhadap umat Muslim yang semakin menjadi-jadi, Nabi Muhammad bersama umatnya hijrah ke negara yang kelak dinamainya Madinah pada 622 M. Ada yang menarik pada peristiwa ini, yaitu Nabi mempersaudarakan kaum Muhajirin sebagai pendatang dan kaum Anshar sebagai pribumi. Nabi menyadari para Muhajirin migrasi ke negara baru tidak membawa apa-apa. Semua harta tidak bisa mereka bawa. Sebagai solusinya, Nabi mempersaudarakan mereka dengan Muslim pribumi. Keputusan ini disambut baik oleh kedua belah pihak, bahkan kaum Anshar rela membagi separuh hartanya untuk saudara baru mereka. Padahal, secara ekonomi kaum pribumi juga sedang tidak membaik. Keimanan dan semangat persatuan dalam jiwa merekalah yang telah berhasil menyatukan. Allah swt mengapresiasi peristiwa ini dalam beberapa firman-Nya, salah satunya adalah ayat AL-Qur’an yang menjelaskan Muhajirin dan Anshar dijamin masuk surga berikut فَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَاُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ وَاُوْذُوْا فِيْ سَبِيْلِيْ وَقٰتَلُوْا وَقُتِلُوْا لَاُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَلَاُدْخِلَنَّهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ ثَوَابًا مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الثَّوَابِ Artinya, “Maka orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang terbunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sebagai pahala dari Allah. Dan di sisi Allah ada pahala yang baik.” QS. Ali Imran [3] 195 Raghib as-Sirjani, As-Sirah an-Nabawiyah, tanpa tahun juz 5, h. 16 Muslim dan Yahudi Madinah Ternyata Yatsrib tidak saja terdiri dari rakyat yang multi suku, ras, dan budaya saja, tetapi juga umat agama lain yaitu kaum musyrik Yahudi. Hidup bertetangga antarumat beragama -belum lagi Yahudi menyimpan dendam terhadap umat Muslim- sangat mungkin terjadi konflik jika tidak ada tindakan dari negara. Sebab itu, Nabi kemudian membuat perjanjian untuk mewanti-wanti hal itu dalam sebuah dokumen negara yang kemudian dikenal dengan Piagam Madinah. Di antara isi butir-butir perjanjian itu adalah agar kedua belah pihak Muslim dan Yahudi saling melindungi, menyatakan musuh bersama kepada siapa saja yang bermaksud menyerang Madinah, dan siapapun yang melanggar perjanjian ini berarti telah berbuat zalim. Safyurrahman al-Mubarakfuri 127 Dari kisah Rasulullah membangun negara Madinah dapat diambil hikmah bahwa perbedaan bukan menjadi penghalang untuk menciptakan kerukunan, tetapi justru peluang untuk mewujUdkan persatuan. Wallahu a’lam. Ustadz Muhamad Abror, penulis keislaman NU Online, alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan Ma'had Aly Saidusshiddiqiyah Jakarta
Last updated Mar 25, 2023 Tips! Cara Membuat Sarapan Sehat dalam 10 Menit RESPUBLIKA – Persaudaraan dalam Islam merupakan salah satu konsep penting yang menghubungkan seluruh umat Muslim di seluruh dunia. Ukhuwah, sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab, memiliki arti persaudaraan dan hubungan erat antara dua atau lebih orang Muslim. Ukhuwah Islamiah atau persaudaraan dalam Islam tidak hanya sebatas mengucapkan salam atau memperkenalkan diri, namun lebih dari itu, ia merupakan ikatan batin yang kuat dan memiliki tujuan untuk memperkuat tali persaudaraan di antara sesama umat Muslim, Sabtu 25 Maret 2023. Untuk membangun ukhuwah yang kuat, diperlukan kesadaran akan pentingnya membangun hubungan yang baik antara sesama Muslim. Salah satu kisah yang dapat menjadi contoh tentang pentingnya persaudaraan dalam Islam adalah kisah Abu Bakar dan Umar. Abu Bakar dan Umar adalah sahabat Rasulullah SAW yang memiliki hubungan persaudaraan yang sangat kuat. Dalam satu kesempatan, Umar yang sedang merasa lapar dan tidak memiliki apa-apa untuk dimakan, meminta sedikit makanan dari Abu Bakar. Abu Bakar dengan segera memberikan sebagian makanannya meskipun dirinya hanya memiliki sedikit sumber kehidupan. Beberapa waktu kemudian, ketika Abu Bakar yang telah menjadi khalifah, mendapat kabar bahwa Umar yang telah menjadi pemimpin umat Islam sedang merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya, ia segera memberikan bantuan berupa uang untuk membantu Umar dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya. Umar pun menjadi sangat terharu dan memuji Abu Bakar atas tindakannya yang luar biasa. Kisah Abu Bakar dan Umar mengajarkan bahwa persaudaraan dalam Islam tidak hanya berkaitan dengan memberikan sedekah atau bantuan finansial, tetapi juga tentang saling memahami, menghormati, dan membantu sesama umat Muslim. Persaudaraan seperti ini dapat menghasilkan ukhuwah yang kuat dan erat, sehingga dapat menjadi landasan bagi terciptanya masyarakat Muslim yang beradab dan sejahtera. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat membangun ukhuwah dengan melakukan beberapa tindakan, seperti saling mengunjungi saat ada musibah atau kesulitan, memberikan dukungan moril atau material saat diperlukan, serta saling menghargai dan menghormati perbedaan. Dengan membangun hubungan persaudaraan yang kuat, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan sejahtera, serta dapat membantu meningkatkan kualitas hidup umat Muslim di seluruh dunia. Secara keseluruhan, ukhuwah atau persaudaraan dalam Islam adalah salah satu konsep penting yang harus dijaga dan diperkuat oleh seluruh umat Muslim. Dengan membangun persaudaraan yang kuat, kita dapat menciptakan masyarakat Muslim yang beradab, harmonis, dan sejahtera di dunia ini. Kisah Abu Bakar dan Umar dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk saling membantu, menghargai, dan menghormati sesama umat Muslim dalam upaya membangun ukhuwah yang lebih kuat. Selain itu, terdapat banyak kisah-kisah persaudaraan yang terdapat dalam sejarah Islam yang dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dalam membangun ukhuwah, seperti kisah persaudaraan antara Rasulullah SAW dan Abu Bakar, antara Ali dan Hasan, serta antara Utsman dan Ali. Dalam hal ini, penting bagi kita untuk memahami bahwa persaudaraan dalam Islam tidak hanya berkaitan dengan hubungan di antara sesama Muslim, namun juga dengan hubungan kita dengan Allah SWT. Persaudaraan yang kuat dengan Allah dapat memperkuat hubungan kita dengan sesama Muslim dan membantu kita dalam memperkuat ikatan ukhuwah. Dalam rangka membangun ukhuwah yang kuat, kita juga perlu menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, keikhlasan, dan rasa tanggung jawab dalam diri kita. Hal ini akan membantu kita dalam membangun hubungan yang saling percaya dan saling menghargai di antara sesama Muslim. Dalam konteks masyarakat yang semakin kompleks dan heterogen, membangun ukhuwah menjadi semakin penting sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai. Oleh karena itu, marilah kita membangun ukhuwah yang lebih kuat dengan saling membantu, menghormati, dan menghargai sesama umat Muslim. Sebab, persaudaraan dalam Islam bukanlah sekedar perkataan, tetapi juga sebuah tindakan nyata yang harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Jakarta - Istilah ukhuwah sering digunakan untuk menggambarkan kehidupan bermasyarakat. Yang mana satu sama lain saling terikat dengan kebersamaan. Ukhuwah juga bisa memunculkan sikap tolong menolong, serta gotong royong sehingga tercipta ketentraman dari buku Mempererat Ukhuwah Islamiyah oleh Mila Amalia dijelaskan, ukhuwah berasal dari kata akha dalam bahasa Arab yang melahirkan kata al-akh, akhu yang berarti memberikan sebuah perhatian. Kemudian berkembang artinya menjadi sahabat atau Ar-Raghib Al-Ashfahani mengartikan ukhuwah, asal katanya adalah akhun artinya berserikat dengan yang lain, yang disebabkan oleh kelahiran dari dua belah pihak yakni satu ibu dan ayah, atau salah satunya atau disebabkan satu persusuan. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI memberi pengertian untuk kata ukhuwah, ditulis tanpa huruf 'w', menjadi ukhuah, dan memiliki arti Islam dikenal adanya sebutan ukhuwah islamiyah. Ukhuwah islamiyah sering diartikan sebagai persaudaraan yang dijalin oleh sesama muslim atau persaudaraan antar sesama persaudaraan ini didasarkan pada nilai-nilai ajaran agama Islam, yang mengajarkan untuk menghormati sesama muslim juga makhluk Allah dari buku Mempererat Ukhuwah Islamiyah, Rasulullah mencontohkan praktik ukhuwah islamiyah saat beliau hijrah ke Madinah. Di mana yang pertama kali Nabi SAW lakukan adalah mempersaudarakan sahabat dari Makkah dengan sahabat yang berada di yang bisa diambil yakni penting adanya nilai-nilai persaudaraan dalam suatu tatanan masyarakat muslim. Allah menjelaskan dalam Surah Al-Hujurat ayat 10اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَArab latin Innamal-mu`minụna ikhwatun fa aṣliḥụ baina akhawaikum wattaqullāha la'allakum tur-ḥamụnArtinya "Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu yang bertikai dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati."Ikatan persaudaraan sesama muslim perlu dibangun dengan berlandaskan keimanan dan akidah kepada Allah, agar tercipta hubungan yang kuat. Simak Video "Kemenag Sebut Ponpes Milik Khilafatul Muslimin Tak Berizin" [GambasVideo 20detik] rah/rah
kisah sahabat nabi yang menggambarkan ukhuwah islamiah