khotbah bangkit dan menjadi terang
RingkasanKhotbah 02 Agustus 2009. MENJADI BALA TENTARA BESAR. Text: Yehezkiel 37:1-10. Pengkhotbah: Pdt. Elyakin Phang Demikianlah kita, kita haruslah menjadi bangkit dan hidup dan menjadi bala tentara yang besar yang selalu terlibat di dalam peperangan untuk memenangkan jiwa kepada Tuhan. Diringkas oleh Akhiong, diedit oleh PMJ
Invocatio: "Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih" (Kol.1:13).. Bacaan : 2 Raja-Raja 21:1-15 . Khotbah : Kisah Para Rasul 19:11-20. Tema : Akukanlah Kepada Tuhan (Akuken Man Tuhan). PENDAHULUAN Sekilas kami mengutip sebuah kalimat dari seorang Mother Teresa yang mengatakan demikian; "Tidak jarang, mereka yang
TerangTidak Dapat Bersatu Dengan Gelap 179. Ucapan Berkat 180. Ujian Iman 181. Doa Yang Penuh Kuasa Yesus Sudah Bangkit- Khotbah Paskah Sekolah Minggu 235. Dosa Terhadap Roh Kudus 236. Sifar Roh Kudus Seri Khotbah: Menjadi Remaja Yang Berdampak: Bersinar Menembus Kegelapan 258. Beribadah Dengan Sungguh-sungguh
Nilaisebuah Paskah (11 Apr 2011) "Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atas mu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada terangmu, dan raja
MenjadiRemaja Yang Bijaksana adalah seri khotbah yang terdiri dari empat bagian khotbah yaitu: 1. 5 Ciri Remaja Yang Bijaksana. 2. 5 Cara Menjadi Remaja Yang Bijaksana. 3. 5 Contoh Tokoh Alkitab Yang Memiliki Hati Yang Bijaksana. 4. 5 Berkat Bagi Orang Yang Hidup Bijaksana. Pada pertemuan pertama, kita sudah belajar bersama-sama bagaimana ciri
Wie Kann Ich Einen Mann Kennenlernen. Desember 5, 2016Desember 6, 2016 Renungan Keluarga Allah Kamis, 05 Desember 2016 BACAAN HARI INI Yesaya 601-22 RHEMA HARI INI Yesaya 601 Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. tidak dapat hidup tanpa terang. Penelitian telah membuktikannya. Ketika kita tinggal dalam kegelapan, kita akan merasa gelisah, lalu mulai emosional dan kehilangan kendali diri. Jika keadaan ini terus dibiarkan, kita dapat menjadi paranoid dan mengalami halusinasi. Bahkan, di titik yang paling ekstrem, kehilangan keinginan untuk hidup. Ketiadaan cahaya dalam rentang waktu yang panjang, dapat menjadi penyebab hilangnya pengharapan. Sedikit banyak, itulah yang dirasakan bangsa Israel saat mereka kembali dari Babel ke Yerusalem. Mereka belum pulih dari berbagai trauma yang mereka alami dalam masa pembuangan. Semua yang mereka lalui membuat mereka meragukan kasih Allah. Daya lihat mereka terhadap janji Allah pun memudar. Ketika itulah, melalui Nabi Yesaya, Allah memberikan pesan pengharapan yang menerangi hati mereka. Bahwa Tuhan akan mendatangkan Terang yang akan terbit di tengah mereka. Bangsa mereka akan dipulihkan, dan bahkan melalui merekalah, bangsa-bangsa akan datang kepada terang Allah. Saudara, kesulitan hidup memang kerap membuat sekeliling kita terasa gelap. Kegagalan demi kegagalan yang kita alami seakan menyerpihkan setiap harapan yang tersisa. Meski demikian, Tuhan tidak pernah menghendaki Anda untuk terus diam dalam kegelapan. Saat Tuhan mengangkat Anda menjadi anak-Nya, Dia bukan hanya memberikan terang-Nya untuk tinggal di dalam Anda, tetapi Dia juga memberikan sebuah identitas baru. Dia melabeli Anda sebagai terang dunia. Siapa pun Anda, terlepas dari segala kesalahan dan kegagalan di masa lalu, Anda telah diberikan kapasitas untuk bersinar. Agar Anda dapat menerangi kegelapan dalam hidup banyak orang. Agar mereka memperoleh pengharapan dalam terang Allah yang terpancar melalui Anda. Maka dari itu, bangkitlah dari keterpurukan. Terobosan besar telah Tuhan sediakan. Dia akan kerjakan pemulihan, kemenangan dan menyediakan berkat yang membawakan sukacita sejati bagi hidup Anda. Dia, Tuhan, akan melaksanakannya dengan segera. Tepat pada waktu-Nya yang sempurna. RENUNGAN Marilah kita BANGKIT DAN MENJADI TERANG, sebab MUSIM TEROBOSAN bagi kita telah tiba! APLIKASI Apakah terobosan yang sedang Anda harapkan untuk terjadi dalam hidup Anda? Menurut Anda, apakah yang Anda harapkan selama ini dapat dipakai Tuhan untuk menjadi terang bagi sekeliling Anda? Apa yang dapat Anda lakukan untuk mulai bangkit dari keterpurukan dan kekecewaan Anda selama ini? DOA UNTUK HARI INI “Ya, Tuhan, terima kasih karena Engkau telah mengingatkan kami akan identitas kami di dalam-Mu. Kami mau ya, Tuhan, menjadi seperti pelita yang diletakkan di tempat yang gelap. Biarlah Engkau menempatkan kami di dunia ini sebagai terang yang mengusir kegelapan dalam hidup orang-orang di sekeliling kami. Agar nama-Mu pun dipermuliakan oleh banyak orang. Di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.” BACAAN ALKITAB SETAHUN Mazmur 102-104
Bangkitlah dan menjadi terang ~ Landasan firman Tuhan untuk tema tersebut diambil dari kitab Yesaya 601 “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu”. Semua manusia sudah berdosa. Itu sebabnya manusia tidak dapat menemukan jalan kebenaran. Dalam situasi dan kondisi semacam itu manusia membutuhkan terang. Terang yang melampaui dosa-dosanya, terang yang dapat menerangi hidup serta jalannya. Jadi manusia sangat membutuhkan terang atau kebutuhan utama manusia ialah terang yang sejati. Karena manusia sangat membutuhkan terang, maka Allah dalam kasih-Nya yang besar mengutus Anak-Nya yang Tunggal, yaitu Tuhan Yesus Kristus ke dalam dunia. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal" - Yohanes 316. Kita tidak dapat hidup tanpa terang. Penelitian telah membuktikannya. Ketika kita tinggal dalam kegelapan, kita akan merasa gelisah, lalu mulai emosional dan kehilangan kendali diri. Jika keadaan ini terus dibiarkan, kita dapat menjadi paranoid dan mengalami halusinasi. Bahkan, di titik yang paling ekstrem, kehilangan keinginan untuk hidup. Ketiadaan cahaya dalam rentang waktu yang panjang, dapat menjadi penyebab hilangnya pengharapan. Sedikit banyak, itulah yang dirasakan bangsa Israel saat mereka kembali dari Babel ke Yerusalem. Mereka belum pulih dari berbagai trauma yang mereka alami dalam masa pembuangan. Semua yang mereka lalui membuat mereka meragukan kasih Allah. Daya lihat mereka terhadap janji Allah pun memudar. Ketika itulah, melalui Nabi Yesaya, Allah memberikan pesan pengharapan yang menerangi hati mereka. Bahwa Tuhan akan mendatangkan Terang yang akan terbit di tengah mereka. Bangsa mereka akan dipulihkan, dan bahkan melalui merekalah, bangsa-bangsa akan datang kepada terang Allah. Saudara, kesulitan hidup memang kerap membuat sekeliling kita terasa gelap. Kegagalan demi kegagalan yang kita alami seakan menyerpihkan setiap harapan yang tersisa. Meski demikian, Tuhan tidak pernah menghendaki Anda untuk terus diam dalam kegelapan. Saat Tuhan mengangkat Anda menjadi anak-Nya, Dia bukan hanya memberikan terang-Nya untuk tinggal di dalam Anda, tetapi Dia juga memberikan sebuah identitas baru. Dia melabeli Anda sebagai terang dunia. Siapa pun Anda, terlepas dari segala kesalahan dan kegagalan di masa lalu, Anda telah diberikan kapasitas untuk bersinar. Agar Anda dapat menerangi kegelapan dalam hidup banyak orang. Agar mereka memperoleh pengharapan dalam terang Allah yang terpancar melalui Anda. Maka dari itu, bangkitlah dari keterpurukan. Terobosan besar telah Tuhan sediakan. Dia akan kerjakan pemulihan, kemenangan dan menyediakan berkat yang membawakan sukacita sejati bagi hidup Anda. Dia, Tuhan, akan melaksanakannya dengan segera. Tepat pada waktu-Nya yang sempurna. Pada moment natal seperti sekarang ini, kita senantiasa dimotivasi oleh Tuhan dan firman-Nya supaya kita bangkit untuk menjadi terang bagi manusia yang hidup di dalam kegelapan dosa. Kita diperintahkan untuk membawa terang yang ada pada kita yaitu Tuhan Yesus Kristus Sang penyelamat itu supaya diberitakan kepada orang lain supaya mereka juga mengalami terang yang sesungguhnya. Amin
Adalah kesempatan istimewa saya untuk berbagi malam ini bersama Anda. Setiap tanggal 1 Januari saya dengan semangat menantikan pengumuman tentang tema Kebersamaan yang baru. Meskipun demikian, saya selalu meluangkan waktu sejenak untuk mengevaluasi apakah saya telah menguasai pelajaran-pelajaran tentang tema tahun-tahun sebelumnya. Untuk sejenak, mari mengkaji ulang tema-tema terakhir “Biarlah kebajikan mengisi pikiranmu dengan tidak ada hentinya,”1 “Tabah dan tak tergoyahkan, selalu berlimpah ruah dalam pekerjaan baik,”2 “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya,”3 “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu,”4 dan Pasal-Pasal Kepercayaan 113 “Kami percaya harus jujur, benar, suci, baik hati, bajik, dan melakukan kebaikan kepada semua orang.”5 Menelaah dan berfokus pada tulisan suci ini selama setahun penuh telah mengizinkan mereka untuk menjadi bagian dari hati kami, jiwa kami, dan kesaksian kami. Kami berharap Anda akan terus mengikuti bimbingannya sewaktu kita mengalihkan fokus kita pada tema Kebersamaan Tahun 2012, yang terdapat dalam Ajaran dan Perjanjian. Judul untuk bagian 115 menjelaskan tahunnya adalah 1838, dan tempatnya adalah Far West. Joseph Smith “menyingkapkan kehendak Allah mengenai pembangunan tempat itu dan rumah Tuhan.” Nabi optimis dan berbesar hati. Di ayat 5, dimana kita menemukan tema tahun ini, Tuhan berfirman kepadanya, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu semua Bangkit dan bersinarlah, agar terangmu boleh menjadi standar bagi bangsa-bangsa.” Apa pendapat Anda ketika Anda mendengar kata bangkit? Secara pribadi, saya memikirkan Anda—para remaja agung Gereja. Saya membayangkan Anda dengan tekun bangkit dari tempat tidur Anda setiap pagi untuk seminari pagi-hari. Saya melihat Anda dengan setia bangkit dari lutut Anda setelah menyelesaikan doa harian Anda. Saya memikirkan Anda dengan berani bangkit untuk membagikan kesaksian Anda dan membela standar-standar Anda. Saya terilhami dengan komitmen Anda pada Injil dan teladan baik Anda. Banyak dari Anda telah menerima undangan ini untuk bangkit dan bersinar, dan terang Anda mendorong orang lain untuk melakukan yang sama. Salah satu cara paling hebat kita dapat bangkit dan bersinar adalah untuk dengan penuh percaya diri menaati perintah-perintah Allah. Kita belajar dari perintah-perintah ini dalam tulisan suci, dari para nabi zaman modern, dan dalam halaman-halaman buklet Untuk Kekuatan Remaja. Anda masing-masing hendaknya memiliki buklet itu. Dalam buklet pribadi saya, saya telah melingkari kata-kata untuk dan Anda, sebagaimana yang diajarkan kepada saya oleh seorang teman yang saya hormati. Tindakan sederhana ini mengingatkan saya bahwa standar-standar ini bukan sekadar petunjuk umum—itu secara khusus adalah untuk saya. Saya berharap Anda akan meluangkan waktu untuk melingkari kata-kata itu dalam buklet Anda sendiri, membaca halaman demi halaman, dan merasakan Roh bersaksi bahwa itu adalah untuk Anda juga. Mungkin ada dari Anda yang tergoda untuk mengabaikan atau menolak standar-standar dalam Untuk Keuatan Remaja. Mereka mungkin melihat buklet itu dan berkata, “Lihatlah, Bu, buku itu tidak membahas tentang [isi dengan isu terkini].” Atau mereka mungkin membenarkan diri mereka sendiri, “Apa yang saya lakukan tidaklah seburuk itu. Saya pasti tidak seburuk itu [sisipkan nama seorang teman atau kenalan].” Presiden Harold B. Lee mengajarkan, “Perintah terpenting dari semua perintah Allah adalah perintah yang sekarang paling sulit Anda patuhi.”6 Raja Benyamin menjelaskan, “Aku tidak dapat memberi tahu kamu segala sesuatu yang dengannya kamu bisa berbuat dosa; karena ada berbagai ragam jalan dan cara, bahkan sedemikian banyak sehingga aku tidak dapat menghitungnya.”7 Jika Anda berjuang dengan mematuhi standar-standar dan perintah-perintah ini, saya mengimbau Anda untuk mencari dukungan dalam Injil. Bacalah tulisan suci Anda. Luangkanlah waktu di situs web resmi Gereja, untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan Anda. Berbicaralah dengan orang tua Anda, pemimpin Gereja Anda, dan mereka yang bersinar terang sewaktu mereka menjalankan Injil. Berdoalah. Curahkanlah hati Anda kepada Bapa Surgawi Anda, yang mengasihi Anda. Gunakanlah karunia pertobatan setiap hari. Layanilah sesama. Dan yang paling penting, dengarkan dan patuhilah bisikan Roh Kudus. Presiden Thomas S. Monson mendorong kita semua dengan kata-kata berikut, “Sahabat-sahabat muda saya, jadilah kuat …. Anda tahu apa yang benar dan apa yang salah, dan tiada samaran, betapa pun menggiurkannya, dapat mengubah itu …. Jika teman-teman Anda mendorong Anda untuk melakukan apa pun yang Anda tahu salah, Andalah yang harus membela kebenaran, bahkan jika Anda sendirian.”8 Bapa Surgawi tidak ingin kita memandang dunia dan mengikuti trennya yang terus berubah. Dia ingin kita memandang kepada-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya yang tidak berubah. Dia ingin kita menjalankan Injil dan memimpin orang lain padanya dengan memberikan standar-standar yang tinggi. Tulisan suci menyediakan banyak contoh hebat untuk mengilustrasikan gagasan ini. Dalam kitab Hakim-Hakim dalam Perjanjian Lama, kita belajar mengenai Simson. Simson dilahirkan dengan potensi besar. Kepada ibunya dijanjikan, “Dia akan mulai penyelamatan orang Israel dari tangan orang Filistin.”9 Namun sewaktu Simson tumbuh, dia memandang lebih banyak pada godaan dunia daripada arahan Allah. Dia membuat pilihan-pilihan karena itu “disukai[nya],”10 alih-alih karena pilihan-pilihan itu benar. Berulang kali, tulisan suci menggunakan kalimat “pergilah ia ke sana”11 sewaktu itu menceritakan perjalanan, tindakan, dan pilihan Simson. Alih-alih bangkit dan bersinar untuk memenuhi potensinya yang besar, Simson dikuasai oleh dunia, kehilangan kuasa pemberian Allah, dan mati secara tragis dan dini. Sebaliknya, tulisan suci menyediakan teladan Daniel. Daniel dilahirkan dengan potensi besar. Dalam kitab Daniel, pasal 6, kita membaca, “Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa.”12 Ketika tantangan duniawi datang pada Daniel, dia tidak memandang dunia—dia bangkit dan memandang surga. Alih-alih mengikuti surat perintah duniawi sang raja bahwa tidak seorang pun yang akan berdoa kepada siapa pun kecuali raja selama 30 hari, Daniel “pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkat-tingkat yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.”13 Daniel tidak takut untuk bangkit dan bersinar dalam mengikuti perintah-perintah Allah. Meskipun dia menghabiskan malam yang tidak menyenangkan dalam gua singa untuk membela apa yang benar, dia dilindungi serta diberkati karena kepatuhannya. Ketika Raja Darius mengeluarkan Daniel dari gua singa esok harinya, dia membuat surat perintah agar setiap orang hendaknya takut pada Allah Daniel dan mengikuti teladan kesetiaan Daniel. Sungguh, Daniel memperlihatkan kepada kita apa artinya menjadi standar bagi bangsa-bangsa dan jangan pernah merendahkan standar-standar kita dalam bentuk godaan duniawi. Saya diberkati untuk mendengar banyak teladan kaum muda zaman modern, sama seperti Anda, yang tidak takut untuk bangkit dan bersinar serta mengikuti terang mereka untuk menjadi standar di antara teman-teman sebaya mereka. Joanna adalah satu-satunya anggota Gereja di SMAnya dan satu-satunya remaja putri di lingkungannya. Dia bertekad pada dirinya dan kepada Tuhan bahwa Dia tidak akan pernah menggunakan bahasa yang kasar. Ketika dia dipasangkan dengan seorang pemuda untuk sebuah proyek sekolah yang tidak membuat komitmen yang sama, dia tidak merendahkan standar-standarnya. Dia meminta pemuda itu untuk menghormati dan menghargai nilai-nilainya. Seiring waktu, dengan pengingat yang lembut dan beberapa yang tidak terlalu lembut, temannya membentuk kebiasaan baru dan menggunakan bahasa yang lebih baik. Banyak orang melihat perbedaan itu, termasuk ibu pemuda ini, yang berterima kasih kepada Joanna karena menjadi pengaruh yang baik dalam hidup Dalam tugas pelatihan belum lama berselang di Filipina, saya bertemu Karen, yang membagikan pengalaman yang dia miliki sebagai Pramunita sementara kuliah untuk mendapatkan gelar S1 dalam bidang manajemen perhotelan dan restoran. Seorang guru mengharuskan agar setiap siswa belajar untuk membuat dan mencicipi berbagai minuman yang akan disajikan di restoran mereka. Beberapa minuman mengandung alkohol, dan Karen tahu adalah melanggar perintah Allah bagi dia untuk mencicipinya. Dalam menghadapi konsekuensi serius, Karen menemukan keberanian untuk bangkit dan bersinar, dan dia tidak mencicipi minuman itu. Karen menjelaskan, “Guru saya menghampiri saya dan bertanya kepada saya mengapa saya tidak minum. Dia mengatakan, Nona Karen, bagaimana Anda akan tahu rasanya dan lulus dalam mata kuliah yang penting ini jika Anda tidak mencicipi minuman itu?’ Saya mengatakan kepadanya bahwa saya anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, dan sebagai anggota, kami tidak minum segala sesuatu yang membahayakan bagi kita. Apa pun yang dia harapkan dari saya, bahkan jika itu artinya menerima nilai yang jelek, saya akan memahami, namun saya tidak akan gagal untuk menjalankan standar-standar pribadi saya.” Minggu-minggu berlalu, dan tidak ada lagi yang diceritakan tentang hari itu. Di akhir semester, Karen tahu nilai akhirnya akan mencerminkan penolakannya untuk mencicipi minuman. Dia ragu-ragu untuk melihat nilainya, namun ketika dia melihatnya, dia mendapati bahwa dia telah menerima nilai tertinggi di kelas. Dia berkata, “Saya belajar melalui pengalaman bahwa Allah … pastilah akan memberkati kita ketika kita mengikuti-Nya. Saya juga tahu bahwa bahkan jika saya menerima nilai yang jelek, saya tidak akan menyesali dengan apa yang telah saya lakukan. Saya tahu bahwa saya tidak akan pernah gagal dalam pandangan Tuhan ketika saya memilih untuk melakukan apa yang saya tahu adalah hal yang benar.”15 Para remaja putri yang terkasih, Anda masing-masing telah dilahirkan dengan potensi besar. Anda adalah putri terkasih Bapa Surgawi. Dia mengenali Anda dan Dia mengasihi Anda. Dia mengundang Anda untuk “bangkit dan bersinarlah,” dan Dia berjanji bahwa sewaktu Anda melakukannya, Dia akan mendukung serta memberkati Anda. Saya berdoa semoga Anda masing-masing akan menemukan keberanian untuk menerima undangan-Nya dan menerima janji-janji-Nya, dalam nama Yesus Kristus, amin.
khotbah bangkit dan menjadi terang